Kombinasi tanggal, bulan dan tahun 1-11-11 ini memang tampak sangat kuat. Namun, benarkah kombinasi ini memegang suatu makna nyata?
Menurut sejarawan Annemarie Schimmel di bukunya “Mystery of Numbers,” numerolog Kristen, Islam, China dan India abad pertengahan mengganggap angka satu mewakili keilahian, kesatuan atau Tuhan. Mereka mengklaim semua angka muncul dari angka satu.
Di saat sama, filolog tak punya hal baik tentang angka 11, “Sementara tiap angka setidaknya punya satu aspek positif, 11 selalu ditafsirkan dalam arti negatif di abad,” tulis Schimmel. Numerolog abad ke-16 Petrus Bungus bahkan menyebut 11 sebagai 'Angka pendosa dan penebusan dosa'.
Jika mengikuti numerologi abad pertengahan, hasilnya akan menyeramkan. Angka ilahi Januari melawan negatifitas berdosa 11. Untungnya, teori berubah 500 tahun terakhir. Numerolog Glynis McCants memiliki pandangan optimis ke depan.
“Jika Anda melihat 11/11, artinya semesta terbuka lebar untuk apa pun yang Anda mau,” katanya. Pertanyaan utamanya, mengapa orang terus mencari jawaban tentang angka, meski prediksi numerologi selalu gagal?
Profesor studi keagamaan di University of the Pacific Alan Lenzi mengatakan, “Ilmuwan kognitif menunjukkan otak manusia mencari pola-pola berarti dalam data sensoris yang dikumpulkan dari dunia.”
Angka yang sudah signifikan, seperti tanggal yang juga kebetulan jatuh ke dalam pola yang jelas menjadi dua kali lipat signifikannya. Misal 9 September 2009 (09/09/09) dan 10 Oktober 2010 (10/10/10), dianggap menguntungkan oleh numerolog, bahkan tanggal ini dirayakan di seluruh dunia.
“Mengingat kecenderungan orang mencari arti hari-hari tertentu dan waktu (misalnya kiamat), pola mudah sekali dijiwai dengan makna imajinatif,” kata Lenzi. “11/1/11 merupakan contoh dari orang berusaha menemukan signifikansi”.
Menurut sejarawan Annemarie Schimmel di bukunya “Mystery of Numbers,” numerolog Kristen, Islam, China dan India abad pertengahan mengganggap angka satu mewakili keilahian, kesatuan atau Tuhan. Mereka mengklaim semua angka muncul dari angka satu.
Di saat sama, filolog tak punya hal baik tentang angka 11, “Sementara tiap angka setidaknya punya satu aspek positif, 11 selalu ditafsirkan dalam arti negatif di abad,” tulis Schimmel. Numerolog abad ke-16 Petrus Bungus bahkan menyebut 11 sebagai 'Angka pendosa dan penebusan dosa'.
Jika mengikuti numerologi abad pertengahan, hasilnya akan menyeramkan. Angka ilahi Januari melawan negatifitas berdosa 11. Untungnya, teori berubah 500 tahun terakhir. Numerolog Glynis McCants memiliki pandangan optimis ke depan.
“Jika Anda melihat 11/11, artinya semesta terbuka lebar untuk apa pun yang Anda mau,” katanya. Pertanyaan utamanya, mengapa orang terus mencari jawaban tentang angka, meski prediksi numerologi selalu gagal?
Profesor studi keagamaan di University of the Pacific Alan Lenzi mengatakan, “Ilmuwan kognitif menunjukkan otak manusia mencari pola-pola berarti dalam data sensoris yang dikumpulkan dari dunia.”
Angka yang sudah signifikan, seperti tanggal yang juga kebetulan jatuh ke dalam pola yang jelas menjadi dua kali lipat signifikannya. Misal 9 September 2009 (09/09/09) dan 10 Oktober 2010 (10/10/10), dianggap menguntungkan oleh numerolog, bahkan tanggal ini dirayakan di seluruh dunia.
“Mengingat kecenderungan orang mencari arti hari-hari tertentu dan waktu (misalnya kiamat), pola mudah sekali dijiwai dengan makna imajinatif,” kata Lenzi. “11/1/11 merupakan contoh dari orang berusaha menemukan signifikansi”.
0Awesome Comments!